Programmed vs Unprogrammed Life

Programmed vs Unprogrammed Life

Programmed vs Unprogrammed Life.
Breath is a Blessing from Allah SWT.
 

Penulis : Arief (Co-Founder of WeGrabb)

Saya sedang melalui masa masa sulit. Masa masa dimana saya harus memaksakan diri untuk memenuhi daftar ikhtiar yang sudah saya tentukan sebelumnya. Ya yang namanya ikhtiar, pastinya seputar hal hal yang mukhayyar yang bisa saya usahakan.

Target saya, adalah diatas 90% ketercapaian setiap hari. Apakah berat? Ternyata sama saja. Sama saja dengan hari – hari dimana saya nggak menentukan poin ikhtiar saya. Sama saja dengan hari – hari dimana saya nggak mengerjakan apa yang sudah saya rencanakan. 

Iya, sama saja. Sama saja sibuknya. Ketika saya punya 39 poin ikhtiar setiap hari, dan mengerjakannya, meliputi ikhtiar langitan, dan tentunya bumian, maka sama saja sibuknya dengan ketika saya tidak menentukan dan mengerjakannya. Saya masih tetap punya waktu full 24 jam, masih sama capeknya. Masih sama sibuknya.

Lha kalo sama, lantas ngapain dikerjain? Ya memang sama sibuknya, sama habisnya waktu. Namun, tentang barokahnya waktu, jelas berbeda. Tentang meningkatnya apa yang yang kita pegang, jelas berbeda. Tentang dekatnya kita dengan sebuah tujuan, jelas berbeda.

oh, wait. Keyword Tujuan.

Poin-poin ikhtiar itu lahir dari sebuah tujuan. Tujuan untuk menjadi lebih baik. Tujuan untuk mencapai sesuatu, entah itu duniawy maupun langity. Ya tentunya, orang orang yang punya tujuan, berbeda dengan yang tidak punya tujuan. Lalu orang-orang yang sudah punya tujuan lantas mengusahakannya, berbeda dengan yang tidak mengusahakannya.

Kembali kepada habisnya waktu sehari-hari. Ketika kita memprogram 24 jam yang kita punya, maka kita menjadi Sibuk, Capek, dan Dapet apa yang kita cari. Jika kita tidak memprogram 24 jam yang kita punya, maka kita tetap Sibuk, tetap Capek, namun jauh atau bahkan tidak mendapatkan apa yang kita cari.

Sama-sama sibuknya, sama-sama capeknya, maka saya ingin sibuk dan capek saya menghasilkan sesuatu. Kata guru saya, sukses ada polanya, gagal juga ada polanya. Dan tidak mengerjakan apa yang kita rencanakan, terlebih lagi ketika tidak merencanakan apapun, adalah sebuah pola kegagalan yang pasti.

Maka dari itu, sahabatku, tentukan tujuanmu. Tentukan apa yang ingin kamu capai. Program your life. Tentukan apa yang kamu raih. Tentunya, dengan ilmu dan strategi, tidak sekedar menentukan tanpa ilmu dan strategi. 

Ilmu dan strategi itu adalah PS-DS atau dalam bahasa indonesianya, KS-KD. Silahkan pelajari, insyaAllah sudah sering disampaikan guru kita, atau dapat ditonton juga di youtube. 

Jadilah orang yang beruntung. Yaitu yang mendapati sibuk dan capek nya, untuk mencapai tujuannya. Tidak sekedar tujuan remeh temeh, namun tujuan mencari ridhoNya Allah, dengan segenap derivasi nya. Masa yang sudah berlalu, biarlah berlalu. Move on menjadi manusia yang lebih baik, yang menjadikan dakwah sebagai poros kehidupannya, dengan taraf yang meningkat dari waktu kewaktu, selama nafas masih berhembus. 

Dengan memprogram kehidupan kita, insya Allah hidup menjadi barokah. Menjadi lebih sholih setiap hari, menjadi Qowwam yang lebih baik setiap hari untuk istri dan anak anak. Menjadi Pengemban Dakwah lebih Joss memimpin umat, hari ini dan hingga akhir hayat.

—–

Pertanyaannya?

  1. Sudahkan Anda menuliskan Kondisi Ideal Anda tahun depan?
  2. Sudahkan Anda menuliskan tujuan dan target bulan ini?
  3. Sudahkan Anda membuat strategi dan cara mencapainya?
  4. Sudahkan Anda membuat to do list dari strategi dan cara yang Anda buat tersebut?
  5. Sudahkah Anda konsisten melakukan to do list tersebut, menceklist dan mengevaluasinya?

Jika belum, Anda termasuk ke dalam A Person with Unprogrammed Life ^_^

Maukah Saya bantu menjadi orang yang memiliki 5 hal di atas?

You might also like